Edisi Lebih Dekat Dengan Kali


Hallo teman-teman blogger yang budiman, izinkan saya menyapa sembari menikmati secangkir kopi malam minggu ini. Sebenarnya ada beberapa hal yang ingin saya tuliskan diblog edisi hari ini, namun alangkah baiknya saya menuliskannya satu persatu dahulu, supaya kesempatan nanti saya bisa melanjutkan cerita kembali.

Resah rasanya akhir-akhir ini saya tidak rajin menulis, alasan sederhananya dikarenakan kesibukan tugas kuliah dan organisasi yang begitu menyita waktu. Namun pada kesempatan kali ini saya ingin mengembalikan rutinitas yang sempat hilang itu. Cerita ini bermula ketika saya mendatangi suatu tempat yang memang tidak asing bagi masyarakat Yogyakarta. Siapa yang tidak mengenal Kali Code, salah satu perkampungan yang terkenal dengan bangunan bersusun dengan corak warna yang beraneka ragam.

Perkampungan Kali Code terlihat dari jembatan Jln Jendral Sudirman
Pukul 05.30 saya menapakkan kaki diperkampungan yang terletak dibantaran Kali Code tersebut. Saya sengaja datang pagi-pagi dikarenakan kalau sudah memasuki waktu siang hari suasana disekitar perkampungan itu riuh dengan kendaraan bermotor yang hilir mudik. Sesampainya disana, saya tidak langsung mencari narasumber untuk wawancara terkait apa yang ingin saya ketahui. Saya memilih untuk berkeliling menaiki anak tangga yang terdapat disela-sela rumah warga yang tersusun berdempet. Tak lupa saya juga menyapa setiap bersua dengan warga yang melintas, istilah jawanya 'kulonuwun' atau yang akrab diartikan 'permisi'. Beberapa langkah saya memutuskan untuk berhenti dipojokkan kali sembari menyaksikan aliran air yang mengalir dari muara Kali. Selang beberapa waktu seorang lelaki menyapa saya sekedar menanyakan keberadaan saya yang mungkin dirasa asing saat itu.

"Mbak, isuk-isuk ngopo neng pinggir Kali?" tanyanya dalam bahasa jawa yang kurang lebih artinya mbak, pagi-pagi kenapa dipinggir Kali. Sontak saya langsung menjawab pertanyaan dari bapak berambut pirang mengenakan kaos oblong warna hijau muda itu, sesaat kemudian obrolan diantara kami berdua pun berlanjut dipersimpangan jalan kecil perkampungan Kali Code. Bapak itu duduk dikursi bambu yang ujungnya sudah rapuh saking lamanya diletakkan ditempat itu dan saya duduk beberapa meter disebrangnya dengan beralaskan koran bekas yang saya dapat kala saya memasuki pintu masuk perkampungan Kali Code.

Bapak yang akrab disapa Suono itu bercerita kepada saya awal mula terbentuknya pemukiman warga dibantaran kali tersebut. Berbicara tentang sejarah Kali Code, maka tak lepas dari peran seorang budayawan, Y.B. Mangunwijaya atau yang lebih dikenal dengan Romo Mangun. Pada tahun 1970-an, Kali Code relatif tidak dapat dimanfaatkan lagi karena dipenuhi sampah-sampah yang menumpuk disekeliling Kali. Karena kepedulian dari Romo Mangun yang tinggi terhadap kebersihan lingkungan di Kali Code, Romo Mangun melakukan suatu usaha untuk menciptakan lingkungan Kali Code yang bersih dan indah sehingga dapat menjadi sebuah alternatif tempat wisata bagi masyarakat sekitarnya yang apik.

Pertama kali, Romo Mangun tinggal di bantaran Kali Code untuk memberi contoh kepada warga setempat bagaimana cara menjaga kali dengan cara tidak membuang sampah di pinggiran kali. Hasilnya, sejak saat itu banyak turis lokal hingga Mancanegara yang berwisata mengunjungi Kali Code, karena ketataan kali sudah mulai terlihat apik. Lokasi Kali Code sendiri terletak di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta. Bantaran Kali Code membujur dari Jembatan Tungkak, Jembatan Sayidan, Jembatan Juminahan, Jembatan Gondolayu, Jembatan Sarjito, Jembatan Blunyah, Jembatan Ring Road Utara, Jembatan Dayu, dan Jembatan Plumbon.

Menurut informasi yang saya dapat dari laman internet guna melengkapi tulisan saya edisi kali ini, Sepeninggal Romo Mangun, upaya pelestarian Kali Code diteruskan oleh para pegiat sosial yang tergabung dalam Yayasan Pondok Rakyat. Yayasan ini juga aktif membangun kampung percontohan seperti Badran, Tungkak, Kricak, dan Sidomulyo, yang kondisinya sama dengan kampung Kali Code. Organisasi sosial lainnya yang juga memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan Kali Code adalah Pemerti Code. Pemerintah Kota Yogyakarta juga berpartisipasi dalam program pemberdayaan Kali Code saat ini. Informasi tersebut dibenarkan oleh narasumber saya yang kedua.

Teman-teman blogger yang budiman, edisi pembuka pertama saya mengenai Kali Code mungkin saya tutup dengan tulisan penutup dibawah ini. Nantikan tulisan Edisi Lebih Dekat Dengan Kali selanjutnya diblog ini. Seperti kutipan yang saya sematkan dalam laman utama blog Stellver, Setiap perjalanan akan menyimpan cerita dan sebuah cerita akan ada disetiap perjalanan menuju kepuasan. 


-Satu, Edisi Lebih Dekat Dengan Kali.




Komentar

Postingan Populer